Friday, April 20, 2018

Besi dan Urgensinya dalam Tubuh Kita


        
        Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada 2 miliar penderita anemia di dunia, termasuk yang disebabkan oleh defisiensi besi, baik anak maupun dewasa. Umumnya, defisiensi besi ini tidak terjadi pada 6 bulan pertama kehidupan manusia karena adanya cadangan zat besi yang diperoleh dari ibu saat kita dalam kandungannya. Akan tetapi setelah itu lain cerita. Bahkan, The American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian suplement besi sejak usia 4 bulan, untuk bayi dengan asi eksklusif, dengan dosis 1 mg/kg/hari, yang dilanjutkan sampai bayi mendapat makanan tambahan cukup besi. 

          Sebegitu pentingnya peran besi dalam tubuh kita, terutama pada usia golden period (0-2 tahun), dimana kekurangan zat besi akan menimbulkan gangguan tumbuh kembang anak kita (berat badan dan tinggi badan di bawah normal), gangguan nafsu makan, dan gangguan belajar. So untuk mencegah hal tersebut, yuk kita kenalan secara mendalam dengan zat besi! 

Apa saja sifat besi?


ü  Mineral mikro paling banyak dalam tubuh manusia, yaitu sebanyak 3-5 gram

ü Berperan penting dalam tubuh sebagai  alat angkut oksigen, elektron, dan terlibat dalam berbagai reaksi enzim sehingga kekurangan zat ini diakui berpengaruh terhadap produktivitas kerja, penampilan kognitif, dan sistem kekebalan

ü  Terdapat di alam dalam 2 bentuk, yaitu besi hem dalam makanan hewani dan besi non hem dalam makanan nabati. Besi hem hanya 5% dari besi total makanan, akan tetapi dapat diserap tubuh sampai 25%, dimana besi no hem hanya 5%. Memakan kedua bentuk besi ini secara bersamaan dapat meningkatkan penyerapannya di dalam usus

ü  Penyerapannya didalam tubuh dapat ditingkatkan dengan mengkonsumsi vitamin C, sedangkan konsumsi asam fitat (kedelai, sereal); tanin (teh, kopi); asam oksalat (sayuran); kalsium dosis tinggi,dan obat yang sifatnya basa (antasid) dapat menurunkannya

ü  Bayi dapat lebih banyak menyerap besi yang berasal dari ASI dibandingkan susu sapi

ü  Zat besi di dalam tubuh sebagian besar didaur ulang sehingga hanya sedikit yang dikeluarkan dari tubuh, terutama melalui urin, keringat, dan kulit yang mengelupas. hanya bila terjadi perdarahan, tubuh bisa lebih banyak kehilangan besi

ü  Kelebihan besi sebagian besar disimpan dalam hati (30%), sumsum tulang belakang (30%), dan sisanya dalam limpa dan otot

ü  Angka kecukupan besi pada dewasa laki-laki sebesar 13 mg, sedangkan pada dewasa perempuan sebesar 14-26 mg, dan akan meningkat lagi pada ibu hamil dan menyusui

ü  Kehilangan besi pada orang dewasa laki-laki kurang lebih sebanyak 1mg/hari dan 0,5 mg/hari pada perempuan dewasa melalui darah haid

ü  Penggunaan suplemen besi dosis tinggi untuk jangka waktu panjang atau sering mendapat transfusi darah dapat menimbulkan hemosiderosis yang berefek tidak baik pada tubuh

 Apa saja fungsi besi di dalam tubuh kita?

Ø  Berperan dalam metabolism energi, yaitu sebagai alat angkut oksigen dalam bentuk        hemoglobin di dalam sel darah merah, dan reservoir oksigen dalam bentuk mioglobin di dalam sel otot. Sebagian besar besi tubuh terdapat di dalam hemoglobin (80%) 

Ø  Berperan dalam fungsi sistem neurotransmiter otak, sehingga kekurangannya berimbas pada penurunan daya konsentrasi, daya ingat, kemampuan belajar, fungsi tiroid, dan kemampuan mengatur suhu tubuh serta peningkatan ambang batas rasa sakit

Ø  Berperan dalam sistem kekebalan tubuh, karena defisiensi zat besi dapat menyebabkan gangguan pada enzim yang berperan dalam sintesis DNA sel limfosit-T, disamping itu protein pengikat besi, yaitu transferin dan laktoferin dapat mencegah terjadinya infeksi

Apa saja bahan makanan yang merupakan sumber zat besi?


 

Bagaimana cara mengetahui status kadar besi di tubuh kita?

 Indikator paling umum adalah dengan pengukuran jumlah dan ukuran sel darah merah, dan nilai hemoglobin darah. Nilai hemoglobin kurang peka terhadap tahap awal kekurangan zat besi, akan tetapi berguna untuk mengetahui beratnya anemia, dimana kadarnya yang rendah menunjukkan kekurangan zat besi yang sudah lanjut, meskipun hal tersebut dapat juga disebabkan karena kekurangan protein atau vitamin B. 

Indikator yang lain adalah nilai ferritin, protoporfirin, dan nilai jenuh transferrin. Seseorang dikatakan menderita anemia kurang besi jika nilai hemoglobin dan dua dari ketiga indikator lainnya di bawah nilai normal

Apa saja gejala kelebihan dan kekurangan zat besi?


Kekurangan zat besi dapat terjadi karena konsumsi makanan yang kurang seimbang atau gangguan absorbsi besi, perdarahan akibat cacing atau luka, dan akibat penyakit gastrointestinal. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan sel darah merah yang kecil (mikrositosis) dan nilai Hb rendah (hipokrom). Oleh sebab itu anemia zat besi dinamakan juga anemia hipokromik mikrositik

Kelebihan zat besi jarang terjadi karena makanan, tetapi dapat disebabkan oleh suplemen besi. Berikut ini gejala kekurangan dan kelebihan zat besi

Kekurangan besi
Kelebihan besi
          Pucat, lemah, letih
      Pusing
      Kurang nafsu makan
      Kemampuan kerja menurun
       Gangguan kekebalan tubuh 
      Gangguan penyembuhan luka
      Pada anak, menimbulkan apatis, mudah tersinggung, menurunnya kemampuan belajar
      Mual, muntah
      Diare
      Takikardi
      Pusing
      Tidur mengigau
      Pingsan


Pressure Point!
1.           Memakan besi dari sumber hewani dan nabati secara seimbang dapat meningkatkan penyerapan besi di dalam usus
2.           Besi berperan penting pada sistem metabolisme energi, sistem saraf, dan sistem kekebalan tubuh
3.           Seseorang dikatakan menderita anemia kurang besi jika nilai hemoglobin dan dua dari ketiga indikator lainnya (nilai ferritin, protoporfirin, dan nilai jenuh transferrin) di bawah nilai normal


Kamus istilah

Anemia: kekurangan zat gizi yang membentuk hemaglobin
Golden period: periode emas 0-2 tahun, dimana tumbuh kembang anak meningkat pesat
Hemosiderosis: penumpukan besi di hati
Kognitif: potensi otak dalam hal intelektual
Limfosit T: kelompok sel darah putih yang berperan dalam kekebalan tingkat sel. ‘T’ artinya         timus, organ penting tempat dimatangkannya sel tersebut
Takikardi : peningkatan denyut jantung


Referensi

Almatsier, S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001
Pratiwi, I Gusti Ayu Nyoman. Sehat Lezat Olah Saji. Jakarta : Penerbit Buku Kompad, 2016


           






No comments:

Post a Comment